Jumat, 23 Januari 2007 -- Saya ke Jakarta bisa dibilang dalam rangka mission trip; menjajaki penyaluran bantuan korban banjir. Mission trip kan ga mesti identik dengan perjalanan ke daerah terpencil atau pedalaman :). Kembali ke Singapore minimal tahu ke mana bantuan diarahkan, dalam bentuk apa, bekerja sama dengan siapa. Kita maunya “gabung” dengan gereja atau yayasan setempat. Dan ga sekadar “drop” ini dan itu. Tapi kita juga hadir. Membantu dengan hati.
Pagi bareng teman nengok Poliklinik Anugerah GKI Gading Serpong. Salah satu bentuk pelayanan gereja kepada masyarakat sekitar. Good. Konon setiap bulan pasien yang ditangani rata-rata 1.500 orang. 90% non Kristen. Masyakarat kecil. Biayanya murah. Poli umum sekali periksa plus obat Rp. 10.000,-. Poli gigi sekali cabut atau tambal Rp. 15.000,-. Dokter-dokternya para warga jemaat sendiri.
Dari sana kita ke Posko Tim GKI (Gerakan Kemanusiaan Indonesia) di kantor sinode Tanjung Duren. Kiprah Tim GKI ini bagus. Mereka “hadir” di daerah bencana. Aceh, Nias, Papua, Jogja, dsb. Terjun langsung menyalurkan bantuan. Good. Menyebar kasih dalam wujud tindakan kongkrit, bukan sekadar doa dan retorika. Gaungnya akan lebih “abadi”.
Dari situ terus ke Mess Papua di Tanah Abang. Ngelihat persiapan pengobatan gratis di sana. Sempet keliling kunjungan ke masyarakat sekitar. Lanjut ke Kampung Melayu. Salah satu daerah terparah kena banjir. Ketemu Pak Lurah. Di daerah situ banjir mencapai 6 meter. 56 rumah hanyut. Bener-bener hanyut. 700 rusak berat. Sampai agak sore.
Pagi bareng teman nengok Poliklinik Anugerah GKI Gading Serpong. Salah satu bentuk pelayanan gereja kepada masyarakat sekitar. Good. Konon setiap bulan pasien yang ditangani rata-rata 1.500 orang. 90% non Kristen. Masyakarat kecil. Biayanya murah. Poli umum sekali periksa plus obat Rp. 10.000,-. Poli gigi sekali cabut atau tambal Rp. 15.000,-. Dokter-dokternya para warga jemaat sendiri.
Dari sana kita ke Posko Tim GKI (Gerakan Kemanusiaan Indonesia) di kantor sinode Tanjung Duren. Kiprah Tim GKI ini bagus. Mereka “hadir” di daerah bencana. Aceh, Nias, Papua, Jogja, dsb. Terjun langsung menyalurkan bantuan. Good. Menyebar kasih dalam wujud tindakan kongkrit, bukan sekadar doa dan retorika. Gaungnya akan lebih “abadi”.
Dari situ terus ke Mess Papua di Tanah Abang. Ngelihat persiapan pengobatan gratis di sana. Sempet keliling kunjungan ke masyarakat sekitar. Lanjut ke Kampung Melayu. Salah satu daerah terparah kena banjir. Ketemu Pak Lurah. Di daerah situ banjir mencapai 6 meter. 56 rumah hanyut. Bener-bener hanyut. 700 rusak berat. Sampai agak sore.
No comments:
Post a Comment