Monday, May 08, 2006

Catatan Harian

Day - 328


Pagi saya nengok Hendry. Anggota jemaat. Ia kena demam berdarah. Dirawat di Rumah Sakit Mitra Gading. Sekalian saya bawakan ia buku saya: “Di Manakah Allah Saat Aku Menderita?” Di Jakarta kasus demam berdarah kayaknya ga berhenti-berhenti deh. Ada saja yang kena. Ga tua, ga muda.

Hendry tuh murid katekisasi dulu. Ia baru menikah bulan Pebruari lalu di Gereja Khatedral. Istrinya dari keluarga Katolik. Saya dan Romo Andi yang melayani pemberkatan dan peneguhan nikahnya. Romo Andi masih muda. Ia dan saya ternyata pernah sama-sama kuliah di STF Driyarkara. Waktu saya ambil matrikulasi untuk masuk S2. Tapi selesai matrikulasi saya ga lanjut ke S2.

Saya senang dengan suasana Khatedral. Rasanya “agung” gitu. Baru masuk saja sudah terasa “khusuk”. Saya kira itu kelebihan gereja-gereja Katolik. Membangun gedung gereja baiknya emang ga sekadar memperhatikan “penampakan luar” dan fungsinya semata. Tapi juga makna dan “aspek spiritualnya”. Jadi yang dilibatkan jangan hanya ahli bangunan, tapi juga ahli teologi.

Siang ke Serpong. Nengokin papa. Papa dari Bandung. Sudah beberapa hari ini ada di rumah kakak. Jalan tol macet. Bener-bener deh Jakarta. Siang hari bolong macet juga. Jadi bukan hanya ga ada hari tanpa macet, tapi juga ga ada jam tanpa macet. Papa saya tuh boleh dibilang contoh orang yang “terkubur” karena kejujuran. Hidup ini penuh ironi. Ada orang yang jujur malah "terkubur, sedang orang yang ga jujur hidupnya makmur.

No comments: