Wednesday, May 17, 2006

Catatan Harian

Day - 320

Di ambang bencana Merapi. Berita di koran: Gunung Merapi meluncurkan awan panas. Misteri alam. Dalam keadaan normal, paling asyik memandang Merapi dari tempat pengawasan Merapi di ujung hutan Kaliurang. Ga akan lupa deh. Burung elang melayang tenang. Di antara semburat cahaya matahari siang. Berlatar belakang kemegahan Merapi yang puncaknya dikelilingi awan tipis.

Waktu mahasiswa bersama beberapa teman, saya pernah kemping di kaki Merapi. Duh saya jadi teringat teman-teman kuliah dulu. Daeng, Joko, Yosafat, Yahya Tirta, Besel. Saya salah ga "nikmatin" masa kuliah. Banyak memendam “kemarahan”. Setelah masa itu berlalu dan jadi kenangan, baru saya tersadar betapa indahnya masa itu. Masa terbaik dalam hidup saya. Andai saja saya jalani masa itu dengan “nikmat”, pasti banyak “buah” yang saya petik. Arrggh! Penyesalan selalu datang terlambat.

Sore pimpin pembinaan mingguan Komisi Pembinan dan Pemuridan PMK IPB. Tehnik Konseling. Saya ga gitu konsen. Sepanjang siang ngalami hal yang ga enak. Malamnya ga bisa tidur pula. Duh. Duh. Yang hadir sekitar 50 mahasiswa. Saya senang mereka aktif bertanya. Waktunya kurang. Pulang malam. Mampir makan di Cafe Gumati. Tempatnya sih oke. Sampai rumah jam 23-an.

4 comments:

Anonymous said...

Pak ayub lagi melankolis nih sama merapi ya hihihihi. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Tapi, pasti bisa diperbaiki. Hidup ini kan penuh dinamika. Nggak selalu mulus. Justru itu seninya kan, pak.

ayub yahya said...

iya kwek, dulu saya kuliah malah banyak "buang energi" karena ketidakpuasan. padahal masa kuliah ternyata masa paling "asyik"

Anonymous said...

hohoho
saya juga kadang inget masa kuliah, banyak becanda dan main2nya...
sekarang udah pada sibuk semua...

btw tu Merapi ga jadi meletus kali ya, malah jadi tontonan orang2.

ayub yahya said...

benar pak hedge, masa kuliah masa paling asyik. cuma sayang, kesadaran begitu biasanya muncul setelah kuliah selesai.
merapi sudah meletus. cuma belom banget gitu