Day - 309
Berita di televisi, Jogja diguncang gempa. Asal gempa dari pantai selatan. Rupanya gunung Merapi ga jadi “marah”. Justru pantai selatan yang “meledak”. Saya kontak teman-teman di Jogja. Ga bisa. Handphone, telepon rumah. Ga nyambung. Agak siang saya baru bisa komunikasi via SMS. Itu pun ga lancar. Ke-sent-nya kadang lama
SMS dari seorang teman: “Daerah selatan parah. Ada isu tsunami. Orang-orang lari ke utara. Rumah rusak kecil. Masih akan ada gempa susulan.” Satu lagi: “Listrik padam. Telepon rumah sempat mati. Handphone payah. Belum perlu evakuasi. Please doakan terus.” Satu lagi: “Kami baik. Tapi banyak rumah di dalam kota rusak berat. Kaca-kaca mall banyak yang pecah. Orang-orang panik.”
Sampai siang saya dengar di radio korban jiwa mencapai 2.400-an. Besok di gereja akan diadakan persembahan khusus buat membantu Jogja dan sekitarnya. Saya yakin, setiap peristiwa bencana yang sampai ke telinga kita bukanlah kebetulan. Tapi ada maksud Tuhan. Setidaknya, supaya kita eling lan waspada. Bahwa kita ini “kecil” di mata alam. Mawas diri. Jangan sombong. Ingat Sang Khalik. Suatu saat bencana itu bisa saja menimpa kita. Juga supaya kita ga cuma asyik dengan dunia kita sendiri. Ingat orang lain.
Sore pimpin Warung Pemuda di Program Kegiatan Terpadu (PKT) GKI Gading Indah. PKT tuh idenya bagus. Gereja kerap tanpa sadar jadi pemisah antar anggota keluarga. Remaja, pemuda, anak-anak, orang tua datang sendiri-sendiri ke gereja. Di PKT semua unsur keluarga itu jadi satu. Makanya disebut “kegiatan terpadu”. Setiap keluarga datang ke gereja bersama dan pulang juga bersama. Hanya pada saat acara “ceramah” dibagi dalam “warung-warung” berdasarkan kelompok usia. Ada Warung Remaja dengan tema sendiri. Ada Warung Pemuda dengan tema sendiri. Dan seterusnya.
Dari GKI Gading Indah terus ke GKI Kayu Putih. Pemuda mau nonton Da Vinci Code ramai-ramai di bioskop. Sebelum nonton saya diminta membahas film itu. Saya kutip beberapa kalimat dari tulisan Rm. Magnis di majalah Tempo. Saya sendiri ga ikut nonton. Saya jelaskan kepada mereka, alasan saya ga mau nonton.
No comments:
Post a Comment