Saturday, August 05, 2006

Catatan Harian

Day - 240

BAHAYA nih. Berat badan nambah kayaknya.Celana pada seret. Padahal baru sebulan di sini. Makan melulu sih. Alamat “rugi bandar” deh. Hehehe. Tapi ini semacam “warning”-lah. Ngerem makan dan banyak berolahraga. Konon kan, jadi orang tuh harus peka dengan “tanda-tanda alam”.

Siang janjian sama teman ketemu di Bukit Timah. Kita makan di Al-azhar Eating restaurant. Makanan India Malaysia. Sop buntutnya asyik. Teman saya nih tinggal di Semarang. Pernah kuliah di Trinity College. Jadi tau banyak soal Singapore. Kita terus jalan-jalan sebentar di Bukit Timah Shopping Centre. Itu salah satu pusat penyaluran pekerja rumah tangga. Berderet-deret kios agency-nya di sana. Dari Indonesia, Birma, Srilangka, Filipina.

Cerita teman saya, pekerja rumah tangga asal Filipina sangat diperhatikan pemerintahnya. Termasuk membuat semacam perjanjian dengan pemerintah Singapore tentang pekerjanya. Pekerja rumah tangga asal Filipinan dapat libur sehari seminggu. Juga ada pembatasan pekerjaan. Mereka misalnya, ga wajib nyuci mobil. Beda dengan pekerja rumah tangga asal Indonesia. Kesannya pemerintah ga mau tau. Malah bikin paspor saja bisa dipersulit. Padahal di Indonesia, mereka disebut pahlawan devisa.

Malam bawakan renungan di Persekutuan Kaum Bapak. Tentang uang. Intinya uang itu netral. Bisa membangun, bisa merusak. Tergantung bagaimana cara orang memakainya. Uang penting tapi bukan yang terpenting. Ia akan sangat berguna selama ia menjadi pelayan. Tapi akan sangat berbahaya kalau jadi tuan. Baik buruk seseorang ga ditentukan oleh uang yang dimilikinya. Kita ga bisa mempertuhan uang. Tapi juga ga bisa mempersetan uang.

2 comments:

Anonymous said...

mempersetan uang itu gimana?

salam,

pram

ayub yahya said...

menganggap uang sebagai setan gitu loh :))