Saturday, August 26, 2006

Catatan Harian

Day - 218

Sabtu, 26 Agustus 2006 -- Berangkat dari rumah jam 5 pagi. Pakai Silk Air jam 7.20. Ngantri check in-nya panjang. Soalnya satu blok counter melayani seluruh rute penerbangan. Acak gitu. Jadinya lama. Enaknya kan, kalau mau ke Surabaya ya antri sesama penumpang yang mau ke Surabaya. Ga banyak route satu antrian. Ga nyaman. Tapi “ketidak-nyamanan” itu terbayar saat sudah di pesawat. Service-nya bagus. Pesawatnya juga oke. Sampai di Surabaya jam 9-an. Dijemput teman. Surabaya lagi panas nih. Katanya sudah lama ga hujan.

Sore pimpin pembinaan aktifis di GKI Kutisari. Temanya seputar pelayanan. Saya masih diperkenalkan sebagai pendeta GKI Kayu Putih :). Waktu diminta dulu, saya memang masih berstatus sebagai pendeta GKI Kayu Putih. Intinya bahwa melayani bukan sekadar ketika kita mau berkorban waktu, tenaga, atau uang untuk kegiatan-kegiatan gereja. Sebab melayani bukan hanya soal aksi, tapi juga hati. Bukan hanya soal tindakan, tapi juga motivasi. Kalau kita melayani dengan motivasi untuk mendapat popularitas atau penghargaan, itu bukan pelayan tapi politikus. Kalau kita melayani supaya keinginan kita dipenuhi, ide-ide kita dituruti, itu bukan pelayan tapi juragan. Kalau melayani karena ingin memperoleh sesuatu, itu bukan pelayan tapi pedagang. Melayani harus dengan jiwa dan semangat seorang pelayan juga.

Tadi Berangkat ke GKI Kutisari kami mesti muter-muter jalan. Banyak jalanan yang ditutup dalam rangka acara 17 Agustus-an. Udah kebiasaan di Indonesia. Jalan umum ditutup untuk acara-acara tertentu. Enak untuk yang satu. Ga enak untuk yang lain. Tapi untuk saya sih ada enaknya juga. Karena jadi lewat jalan kampung. Saya senang suasana ngampung. Dulu waktu kuliah di Yogyakarta, saya kerap jalan lewat gang-gang kecil; kanan kiri rumah-rumah sederhana. Dinding dari gedek. TV hitam putih. Lampu teplok. Suasana seperti itu membuat hati terasa tentram. Entah kenapa. Suasana “ndeso” itu loh yang ga bisa saya jumpai di Singapore :).

Selesainya pimpin pembinaan, saya dijemput beberapa teman. Diajak makan sea-food di daerah Manyar. Depan Supermarket Bonnet. Di tenda pinggir jalan. Asyik. Makanannya juga oke. Tapi yang bikin asyik tuh suasananya. Suasana “pinggir jalan”. Hehehe. Saya menikmatinya. Yang begini-begini ini yang bikin saya tetap merindukan Indonesia. Thx, temans.

No comments: