Monday, August 21, 2006

Catatan Harian

Day - 224

Minggu, 20 Agustus 2006
-- Pagi pimpin renungan di acara Welcome Freshsies. Itu acara khusus untuk menyambut mahasiswa baru. GPBB tuh banyak muda-mudinya. Kebanyakan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Singapore. Jadi setiap tahun ada acara penyambutan mahasiswa baru. Banyak pelajar Indonesia yang berprestasi mendapat beasiswa untuk bersekolah di Singapore. Terus mereka bekerja di sini. Sampai akhirnya menetap di sini. Jadi orang berprestasi tinggal di negara maju tuh "enak". Soalnya sangat "dihargai". Jadi terjamin gitu. Terjamin secara materi. Lebih dari itu, terjamin untuk mengembangkan diri.

Bukan hanya dalam pendidikan, tapi juga dalam bidang lain. Olah raga misalnya. Saya ingat seorang rekan. Anaknya jago berenang, sampai ikut lomba tingkat negara. Ia dan keluarga langsung ditawari menjadi warga negara Singapore. Bandingkan dengan beberapa pemain bulutangkis Indonesia dulu, yang pernah mengharumkan nama Indonesia. Mereka ngurus jadi warga negara Indonesia saja susah payah. Padahal mereka lahir dan besar di Indonesia. Ironi kan. Indonesia akan rugi sendiri kalau ga bisa menghargai prestasi warganya. Akhirnya orang-orang berprestasi asal Indonesia akan “dipakai” negara-negara lain.

Siang pimpin kebaktian HUT IX GPBB. Acaranya sederhana. Hanya kebaktian biasa dengan liturgi khusus. Lalu ditutup dengan tiup lilin HUT oleh seluruh anggota Majelis Jemaat. Dilanjutkan ramah tamah sederhana. Simple. Good. Perayaan HUT, apalagi HUT gereja, sebaiknya memang ga menekankan pada kemeriahan acaranya. Tapi pada maknanya. Rasanya sayang deh kalo hanya untuk merayakan HUT sampai menghabiskan dana puluhan atau bahkan ratusan juta. Setelah acara itu berlalu, so what gitu loh?!

Sore bersama Dewi dan beberapa teman nengok seorang pekerja rumah yang sakit. Ia sudah lama bekerja di rumah salah seorang anggota jemaat. Sakitnya agak berat. Besok harus operasi di rumah sakit sini. Katanya di Indonesia juga pernah dioperasi. Cuma entah kenapa kumat lagi, dan lebih parah. Ia suka ke gereja juga. Walau ia bukan dari keluarga Kristen. Gereja membantu biaya pengobatan. Beberapa teman juga berinisiatif patungan mengumpulkan dana. Tadi kami nengok ia di rumah majikannya. Bikin ibadah singkat; nyanyi, renungan firman, doa. Cepat sembuh, Mbak.

2 comments:

Anonymous said...

Semoga cepet sembuh Pak.

Happy belated birthday buat Kezia too.

ayub yahya said...

thx, nat. Baik dari saya, maupun dari kezia. salam.