Thursday, August 17, 2006

Catatan Harian

Day - 228

Rabu, 16 Agustus 2006 -- Pagi ke Gleneagles. Nengok yang sakit. Sendiri. Dewi pelawatan sama ibu-ibu Komisi Wanita. Saya sekalian janjian ketemu sama teman pendeta dari Jakarta. Ia lagi dolan di Singapore. Jadi sama-sama nengok gitu. Kalau dengan sesama pendeta janjian ketemunya di Rumah Sakit. Hehehe. Dari Gleneagles terus pulang. Teman saya itu pengen ngelihat apartemen saya. Kita mampir di Beauty World Bukit Timah. Makan.

Sore Oma dan Opa anak-anak pulang Indonesia. Sebulan lebih mereka “nemenin”. Tadinya kita berempat mau ikut antar ke Changi. Naik taxi. Tapi Kezia “sumeng” badannya. Sejak semalam ia ga enak badan. Karen juga agak flu. Rundingan. Dewi saja yang anter. Lagian malam saya ada rapat di gereja. Saya di rumah. Nemenin Kezia dan Karen tidur.

Oma Opa pulang. Satu sisi ada rasa kehilangan. Tapi sisi lain, ada rasa “lega” juga :). Kehilangan karena kehadiran mereka tentu banyak membantu. Terutama nemenin Kezia dan Karen. Dewi jadi lebih leluasa beraktivitas di gereja. Tapi juga “lega”, karena kadang pola asuh mereka terhadap anak-anak tuh beda sama kita. Jadi suka bikin "greget" gitu. Kita bilang ga boleh, sama mereka boleh. Kita marahin, mereka “belain”. Kita ga boleh nonton TV, mereka pengen nonton TV. Makan mandi sendiri, mereka malah mandiin dan nyuapin. Repot.

Kayaknya dimana-mana yang namanya Oma Opa gitu deh. Hehehe. Saya sering denger “keluhan” beberapa teman. Kalau kita komplen. Jawabnya, “Nanti kamu ngerasain kalau sudah jadi Oma Opa.” Benar juga kali ya. Mereka juga pastilah sayang sama cucu. Cuma cara mengungkapkannya saja yang ga selalu sama dengan yang kita harapkan. Mereka juga pasti ingin yang terbaik untuk cucunya. Cara pandangnya saja yang beda. Eniwe, thx, Oma, thx, Opa.

No comments: