Rabu, 1 November 2006 -- Di sini tuh kan sering ada buah-buahan yang saya belum pernah lihat di Indonesia. Kayak buah yang orang-orang sini sebuat "Kurma Muda" dan "Jojoba". Ga tahu deh nama sebenarnya apa. Ya, bisa saja sih sebenarnya di Indonesia ada, cuma sayanya yang ga tahu. Kemarin di China Town saya lihat dua jenis buah yang ga pernah saya lihat. Harganya murah cuma 3$ satu plastik. Dan yang satu lagi 2$ tiga biji. Saya beli. Sampai di rumah, Dewi komplein. Ternyata keduanya sudah sering kita beli. Cuma karena sudah agak membusuk jadi lain warnanya gitu. Saya ga sangka. Habis kan dibungkus rapih-rapih. Dan kelihatannya bagus. Ga bisa dimakan. Dibuang. Ketipu deh. Siapa bilang di sini "jujur-jujur"?!
Pagi antar ponakan test sekolah di Bukit View Secondary School. Ia sebetulnya sudah ga gitu minat sekolah di sini. Cuma sudah terlanjur daftar. Habis kalau ia masuk sekarang, rugi waktu juga sih. Satu tahun setengah. Kalau mau ga terlalu rugi waktu, daftarnya pas lulus SD. Jadi masuk secondary one. Ruginya cuma setengah semester. Atau bisa juga sudah naik kelas dua SMU, masuk Junior College. Tapi katanya, berat banget kalau langsung masuk Junior College. Ponakan saya sekarang sudah kelas 1 SMU. Mau ga mau ia masuk Secondary three. Saya lihat banyak juga anak-anak dari Indonesia yang daftar. Kebanyakan pakai agen.
Pagi antar ponakan test sekolah di Bukit View Secondary School. Ia sebetulnya sudah ga gitu minat sekolah di sini. Cuma sudah terlanjur daftar. Habis kalau ia masuk sekarang, rugi waktu juga sih. Satu tahun setengah. Kalau mau ga terlalu rugi waktu, daftarnya pas lulus SD. Jadi masuk secondary one. Ruginya cuma setengah semester. Atau bisa juga sudah naik kelas dua SMU, masuk Junior College. Tapi katanya, berat banget kalau langsung masuk Junior College. Ponakan saya sekarang sudah kelas 1 SMU. Mau ga mau ia masuk Secondary three. Saya lihat banyak juga anak-anak dari Indonesia yang daftar. Kebanyakan pakai agen.
Terus saya ke kantor. Siang sekalian lunch jemput lagi ponakan. Ia bilang, tesnya gampang :). Saya sih paling ga suka ikut-ikut test sekolah kayak gitu. Habis "trauma". Seringnya ga keterima. Hehehe. Dalam sejarah hidup saya, tiga kali ikut test di sekolah favorit. Ketiganya ga keterima. Kalau sekolah yang ga pakai test, atau yang saingannya dikit, boleh-lah. Untuk soal kemampuan akademis saya tuh memang "payah" koq. Mungkin karena saya ga gitu “in” dengan sekolah formal :).
Sore saya ada rapat di gereja. Dewi anter ponakan ke bandara. Kezia dan Karen "dititip" di teman GSM. Dari bandara Dewi telepon, ternyata tiket salah. Itu tiket untuk tanggal 5 Nopember. Salah saya juga waktu ambil tiket itu ga diperiksa. Pengalaman, kalau periksa apa-apa tuh yang teliti. Kelemahan saya, suka kurang merhatiin detail. Jadi waiting list. Tapi urutan 9. Ampun deh. Diurus-urus akhirnya bisa tuh besok tetap naik Garuda yang jam 16.45.
No comments:
Post a Comment