Sunday, November 05, 2006

Sunny Sunday - 08


Indonesia Plus
Mata Air Bukan Air Mata


Di Salatiga berlangsung Festival Mata Air 4-5 November 2006. Festival ini diprakarsai oleh para seniman asal Salatiga yang tergabung dalam komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK). Puncak festival berlangsung di Sendang Senjoyo. Ada hiburan kesenian rakyat seperti tari, musik, teater, barongsai sampai peragaan mode. Ada diskusi lingkungan, penanaman bibit sampai bazaar informasi tentang lingkungan. Juga ada lomba lukis tentang lingkungan yang pesertanya adalah anak-anak. Salatiga terletak di ketinggian 450-800 meter di atas permukaan laut secara geografis memang kaya air. Kawasan Gunung Merbabu, Telomoyo dan Gajahmungkur yang mengelilinginya memasok air ke belik (mata air) di sekitar Salatiga. Festival Mata Air ini dilakukan untuk mengembalikan kepekaan orang kepada isyarat alam. Persoalan air di Indonesia, seperti kekeringan, hilangnya sungai bening, banjir, tanah longsor sebagian besar karena kurangnya kesadaran untuk memanfaatkan alam yang indah sebaik-baiknya. (Sumber berita : Kompas)

Ayah's Plus Point :
Alam punya cara sendiri untuk "berbicara" kepada kita. Kepekaan kita akan bahasa alam akan membuat kita terhindar dari bencana yang lebih besar. Kepedulian terhadap hal itu bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang kalangan, status, usia, gender. Dari profesi apa saja. Untuk urusan alam, kita semua berada dalam posisi yang sama penting untuk menjaga dan memeliharanya. Punya tanggung jawab yang sama besar untuk mewariskan mata air dan bukan air mata kepada generasi mendatang.

No comments: