Rencana Yang Gagal
Pono duduk di dalam sebuah bar. Ia menatap hampa pada gelas minumannya. Wajahnya murung dan kuyu. Kurang lebih satu jam lamanya ia tercenung begitu. Kemudian, datanglah seorang supir truk, yang biasa bikin onar di bar itu. Ia merebut gelas minuman Pono dengan kasar, lalu meneguknya sampai habis. Pono menangis. Supir truk itu merasa iba, ia menepuk bahunya dan berkata, “Kawan, aku cuma bercanda. Aku ganti minumanmu. Nggak usah menangis. Aku nggak biasa melihat pria muda bersikap cengeng."
Pono menjawab, "Bukan itu masalahnya. Hari ini hari terburukku. Pertama, aku telat bangun sehingga nggak menghadiri rapat penting di kantor. Bos memarahiku habis-habisan. Kedua, bubaran kantor mobilku ternyata raib dicuri. Polisi tidak bisa melakukan apa-apa. Ketiga, ketika aku pulang naik taksi, dompetku ketinggalan di taksi dan akhirnya hilang. Keempat, saat aku pulang ke rumah, istriku ternyata sedang serong dengan tukang kebunku. Kelima, di bar ini aku berpikir untuk bunuh diri dengan minum racun. Tapi Anda malah merebut dan meminumnya!"
Ayah's quote:
Bahkan pun kalau mau iseng, pikirkan dulu. Jangan sampai malah bikin celaka diri sendiri :)
Pono menjawab, "Bukan itu masalahnya. Hari ini hari terburukku. Pertama, aku telat bangun sehingga nggak menghadiri rapat penting di kantor. Bos memarahiku habis-habisan. Kedua, bubaran kantor mobilku ternyata raib dicuri. Polisi tidak bisa melakukan apa-apa. Ketiga, ketika aku pulang naik taksi, dompetku ketinggalan di taksi dan akhirnya hilang. Keempat, saat aku pulang ke rumah, istriku ternyata sedang serong dengan tukang kebunku. Kelima, di bar ini aku berpikir untuk bunuh diri dengan minum racun. Tapi Anda malah merebut dan meminumnya!"
Ayah's quote:
Bahkan pun kalau mau iseng, pikirkan dulu. Jangan sampai malah bikin celaka diri sendiri :)
No comments:
Post a Comment