Jumat, 10 November 2006 -- Pagi ngobrol sama teman pendeta yang nginep di rumah. Ia spesialisasi liturgi. S2 ia tentang liturgi. Sasya banyak nimba ilmunya. Kalau baca sendiri buku seputar liturgi boring-lah. Apalagi saya bukan peminat ilmu liturgi. Tapi diobrolin ternyata asyik juga. Agak siangan setelah antar Karen ke bus stop kita terus ke West Mall. Bareng Dewi dan teman lain. Kita lunch di Mayim. Resto yang terkenal chicken feet-nya.
Teman saya itu dari Semarang, ia bawain mangga Harum Manis. Enak tuh. Mateng pohon. Di sini mangga jarang yang bagus. Ga pernah beli. Pernah saya lihat mangga Thailand. Gede-gede. Satu 3$. Teman saya itu bilang waktu dulu ia studi di sini dua tahun-an, sampai ngimpi-ngimpi makan mangga :). Mangkanya ia oleh-olehin kita mangga. Yang suka mangga tuh Dewi. Saya sih biasa sajalah. Ada teman lain juga yang suka banget mangga. Kita bagi ke ia.
Dari West Mall saya terus ke gereja. Pimpin persekutuan Komisi Wanita. Hujan deras banget. Minggu depan persekutuan Komisi Wanita terakhir untuk tahun ini. Selanjutnya libur. Di sini tuh akhir tahun jemaat banyak yang pulang ke Indonesia. Jadi kegiatan gereja relatif berkurang. Persekutuan pemuda dan remaja pada bulan-bulan ini juga libur. Melihat acara yang sudah direncanakan kayaknya Natal tahun ini akan menjadi Natal "tersantai" saya dalam 15 tahun terakhir. Hehehe.
Sore ikut ceramah liturgi di GPO. Interesan sekali. Teman saya ini selain memang sangat menguasai seluk beluk liturgi. Presentasinya pakai power point juga sangat oke. Mulai dari beberapa kesalahpahaman, misalnya istilah liturgis untuk pemandu ibadah. Ini keliru harusnya liturgos. Lalu peran-peran dalam kebaktian. Kerap jemaat berperan sebagai penonton, para petugas kebaktian adalah pemain, dan Tuhan adalah sutradara. Ini keliru. Harusnya, yang jadi pemain adalah jemaat. Sutradara adalah para petugas kebaktian. Dan Tuhan penonton. Good. Bravo, teman.
Teman saya itu dari Semarang, ia bawain mangga Harum Manis. Enak tuh. Mateng pohon. Di sini mangga jarang yang bagus. Ga pernah beli. Pernah saya lihat mangga Thailand. Gede-gede. Satu 3$. Teman saya itu bilang waktu dulu ia studi di sini dua tahun-an, sampai ngimpi-ngimpi makan mangga :). Mangkanya ia oleh-olehin kita mangga. Yang suka mangga tuh Dewi. Saya sih biasa sajalah. Ada teman lain juga yang suka banget mangga. Kita bagi ke ia.
Dari West Mall saya terus ke gereja. Pimpin persekutuan Komisi Wanita. Hujan deras banget. Minggu depan persekutuan Komisi Wanita terakhir untuk tahun ini. Selanjutnya libur. Di sini tuh akhir tahun jemaat banyak yang pulang ke Indonesia. Jadi kegiatan gereja relatif berkurang. Persekutuan pemuda dan remaja pada bulan-bulan ini juga libur. Melihat acara yang sudah direncanakan kayaknya Natal tahun ini akan menjadi Natal "tersantai" saya dalam 15 tahun terakhir. Hehehe.
Sore ikut ceramah liturgi di GPO. Interesan sekali. Teman saya ini selain memang sangat menguasai seluk beluk liturgi. Presentasinya pakai power point juga sangat oke. Mulai dari beberapa kesalahpahaman, misalnya istilah liturgis untuk pemandu ibadah. Ini keliru harusnya liturgos. Lalu peran-peran dalam kebaktian. Kerap jemaat berperan sebagai penonton, para petugas kebaktian adalah pemain, dan Tuhan adalah sutradara. Ini keliru. Harusnya, yang jadi pemain adalah jemaat. Sutradara adalah para petugas kebaktian. Dan Tuhan penonton. Good. Bravo, teman.
No comments:
Post a Comment