Sabtu, 25 November 2006 -- Kemarin teman kasih ide untuk bikin semacam klip video buat khotbah besok. Saya pimpin Kebaktian Nuansa Khusus di GKI Kayu Putih. Temanya kan "Madu dan Racun Teknologi". Klip video untuk menggambarkan baik buruknya teknologi. Sumbernya dari internet. Internet tuh resources ga terbatas. Kayaknya tuh bahan apa saja ada deh. Kita dapatkan beberapa klip yang bagus. Tinggal diedit. Saking keasyikan jadi ga kerasa udah hampir sore. Jam 5 sore baru bisa istirahat. Ketiduran. Hampir kebablasan:).
Malamnya saya pimpin Persekutuan Wilayah GKI Kayu Putih daerah Kelapa Gading Selatan. Setelah Persekutuan Wilayah, beberapa teman ngajak makan. Tapi saya udah keburu janji dengan teman yang lain. Kita mau nonton film James Bond terbaru, Casino Royale. Sambil nunggu jam nonton, kita ngobrol dan minum kopi di Starbucks. Rame banget. Jujur saya sih ga nikmati. Ga nyaman rame-rame gitu. Saya juga ga gitu suka dengan "gaya hidup Starbucks". Kopinya biasa saja. Hanya mahalnya. Kalo kopi saya rasa yang paling enak tuh di kopi Kawangkoan di Manado. Murah. Orisinil. Kalo di Starbucks hanya beli gengsilah.
Kita terus nonton midnight. Sudah lama saya ga pernah nonton midnight. Terakhir mungkin 9-10 tahun lalu deh. Film James Bond lagi populer. Katanya 66 bioskop serentak muter tuh film. Ini juga debut Daniel Craig sebagai pemeran James Bond terbaru menggantikan Pierce Brosnan. Konon, sederetan protes ditujukan ke Craig karena dianggap "ga pas" mewakili karakter Bond. Salah satu alasannya karena, ia satu-satunya pemeran James Bond yang berambut pirang:). Film ini diangkat dari novel pertama dari deretan novel James Bond karya Ian Flemming. Jadi bisa dibilang ini tuh kisah pertamanya James Bond.
Tapi menurut saya filmnya ga bagus. Tekniknya bagus sih. Cuma jalan ceritanya ga jelas. Film-film intrik kayak gitu emang butuh kecerdasan ekstra. Bagusan Mission Impossible-3. Cuma teknologinya oke. Gitu saja. Kalo ada yang perlu dicatat dari film-film James Bond menurut saya adalah keberhasilannya menumbuhkan "efek kangen". Jarang ada film "sekuel" yang sesukses James Bond. Sejak film pertama Dr. No tahun 1962, sudah ada 21 film dengan 6 aktor pemeran. James Bond juga salah satu bukti kesuksesan "kerjasama" antara buku dan film. Pulang rumah hampir jam 2an:).
Malamnya saya pimpin Persekutuan Wilayah GKI Kayu Putih daerah Kelapa Gading Selatan. Setelah Persekutuan Wilayah, beberapa teman ngajak makan. Tapi saya udah keburu janji dengan teman yang lain. Kita mau nonton film James Bond terbaru, Casino Royale. Sambil nunggu jam nonton, kita ngobrol dan minum kopi di Starbucks. Rame banget. Jujur saya sih ga nikmati. Ga nyaman rame-rame gitu. Saya juga ga gitu suka dengan "gaya hidup Starbucks". Kopinya biasa saja. Hanya mahalnya. Kalo kopi saya rasa yang paling enak tuh di kopi Kawangkoan di Manado. Murah. Orisinil. Kalo di Starbucks hanya beli gengsilah.
Kita terus nonton midnight. Sudah lama saya ga pernah nonton midnight. Terakhir mungkin 9-10 tahun lalu deh. Film James Bond lagi populer. Katanya 66 bioskop serentak muter tuh film. Ini juga debut Daniel Craig sebagai pemeran James Bond terbaru menggantikan Pierce Brosnan. Konon, sederetan protes ditujukan ke Craig karena dianggap "ga pas" mewakili karakter Bond. Salah satu alasannya karena, ia satu-satunya pemeran James Bond yang berambut pirang:). Film ini diangkat dari novel pertama dari deretan novel James Bond karya Ian Flemming. Jadi bisa dibilang ini tuh kisah pertamanya James Bond.
Tapi menurut saya filmnya ga bagus. Tekniknya bagus sih. Cuma jalan ceritanya ga jelas. Film-film intrik kayak gitu emang butuh kecerdasan ekstra. Bagusan Mission Impossible-3. Cuma teknologinya oke. Gitu saja. Kalo ada yang perlu dicatat dari film-film James Bond menurut saya adalah keberhasilannya menumbuhkan "efek kangen". Jarang ada film "sekuel" yang sesukses James Bond. Sejak film pertama Dr. No tahun 1962, sudah ada 21 film dengan 6 aktor pemeran. James Bond juga salah satu bukti kesuksesan "kerjasama" antara buku dan film. Pulang rumah hampir jam 2an:).
No comments:
Post a Comment