Rabu, 8 November 2006 -- Siang saya ikut acara FOMOS. Fellowships of Missional Organizations of Singapore. Semacam link beberapa lembaga missi di Singapore. Bagusnya begitu, lembaga-lembaga kristiani tuh "kerja" bareng. Ga sendiri-sendiri. Bersinergi. Jadi bisa lebih berdaya guna dan berhasil guna. Apalagi untuk tujuan missi. Pertemuan semacam ini bertujuan menyelaraskan langkah.
Di derah Central. Acaranya sederhana; makan siang, lalu doa dan presentasi singkat. Sambil ngobrol juga dengan pendeta dari gereja-gereja lain. Yang saya senang nyanyinya, walau acaranya sangat informal dan cuma diiringi dengan gitar satu biji, tapi rasanya tuh semangat dan "hidup" gitu. Nyanyi dengan penghayatan, seolah syair lagu itu benar-benar keluar dari hati dengan nyanyi yang sekadar "mengucapkan", emang beda deh.
Di derah Central. Acaranya sederhana; makan siang, lalu doa dan presentasi singkat. Sambil ngobrol juga dengan pendeta dari gereja-gereja lain. Yang saya senang nyanyinya, walau acaranya sangat informal dan cuma diiringi dengan gitar satu biji, tapi rasanya tuh semangat dan "hidup" gitu. Nyanyi dengan penghayatan, seolah syair lagu itu benar-benar keluar dari hati dengan nyanyi yang sekadar "mengucapkan", emang beda deh.
Pulang naik taxi. Ngobrol sama teman. Ia denger dari siaran TV Channel News Asia, katanya berdasarkan Country Brand Index 2006, Singapore adalah negara nomor 2 di dunia dalam hal nightlife, dining dan shopping. Soal shopping, ga salahlah. Buktinya orang Indonesia pun banyak yang senang shopping di sini :). Apalagi kalau musim sale. Dining, Singapore memang punya banyak restoran dengan standar kebersihan dan kenyamanan yang oke. Tapi jangan tanya soal rasa deh. Terus terang, saya sih ga gitu cocok. Soal nightlife, saya ga tahu. Habis belum pernah juga sih sengaja keluyuran malam-malam.
Malam rapat Board of Management di GPO. Sampai jam 10-an. Pulang naik bis bareng teman. Di sini "asyiknya" malam-malam naik kendaraan umum aman-aman saja gitu. Soal keamanan ini saya kerap bertanya-tanya; di Singapore koq bisa aman, kenapa di tempat lain kayak Jakarta atau mana lagi gitu, ga bisa ya. Apa petugas keamanan di Singapore lebih "hebat" dari para "penggangu keamanan" yang ada di sini? Atau karena di Singapore tuh orang sudah saking sibuknya, jadi sudah ga bisa mikirin buat "gangguin" orang lain? Hehehe.
No comments:
Post a Comment