Selasa, 21 November 2006 -- Agak siang ke Gleneagles Hospital. Bareng Dewi. Ada teman dari Jakarta yang akan operasi. Ia kenal dekat juga dengan Dewi. Jadi minta wanti-wanti supaya Dewi datang. Kezia dan Karen libur sekolah. Jadi "terpaksa" diajak juga. Sebenarnya sih "ga enak" bawa anak-anak ke rumah sakit. Apalagi dampingi orang yang mau operasi. Kasihan juga anak-anaknya kan. Tapi ga ada yang temenin mereka di rumah.
Saya sih sudah "ngerayu" Kezia dan Karen tinggal di rumah saja. Baca buku atau nonton VCD. Kemarin kita sudah beli VCD Tweenies. Kalau ada apa-apa tinggal telepon. Kita sudah ngeset telepon, pencet satu nomor langsung nyambung ke hand phone saya atau Dewi. Kezia mau kalau sama Karen. Karen ga mau ditinggal. Kita memang belum pernah sih ninggalin mereka berdua di rumah. Kezia rasanya sudah bisa ditinggal di rumah. Belum dibiasakan saja. Tapi ga tahu deh boleh ga. Kalau di Australia katanya, anak-anak dibawah usia 12 ga boleh ditinggalkan sendiri di rumah tanpa ditemeni orang dewasa. Orang tuanya bisa kena "penalti".
Kita dampingi teman sampai masuk ruangan operasi. Baca Alkitab dan berdoa. Dari Gleneagles Dewi, Kezia dan Karen terus ke Harbourfront. Ngejemput opa dan oma. Mereka dari Jakarta lewat Batam. Saya sendiri terus pulang. Ada yang harus dikerjakan, juga ada "tukang" yang mau betulin tegel bathtub di rumah. Sudah janjian dari kemarin.
Di bis di jalan pulang, tante kost waktu dulu pertama kali saya di Jakarta telepon. Ia lagi ada di Singapore bareng oom. Cuma tiga hari sih. Mereka baru dari New Zealand. Kita janjian ketemu lusa siang. Sampai di rumah agak sore. Hujan deras. Malam beberapa teman pemuda ke rumah. Kita ngerapatin acara persekutuan pemuda Sabtu depan. Saya yang bawain.
Saya sih sudah "ngerayu" Kezia dan Karen tinggal di rumah saja. Baca buku atau nonton VCD. Kemarin kita sudah beli VCD Tweenies. Kalau ada apa-apa tinggal telepon. Kita sudah ngeset telepon, pencet satu nomor langsung nyambung ke hand phone saya atau Dewi. Kezia mau kalau sama Karen. Karen ga mau ditinggal. Kita memang belum pernah sih ninggalin mereka berdua di rumah. Kezia rasanya sudah bisa ditinggal di rumah. Belum dibiasakan saja. Tapi ga tahu deh boleh ga. Kalau di Australia katanya, anak-anak dibawah usia 12 ga boleh ditinggalkan sendiri di rumah tanpa ditemeni orang dewasa. Orang tuanya bisa kena "penalti".
Kita dampingi teman sampai masuk ruangan operasi. Baca Alkitab dan berdoa. Dari Gleneagles Dewi, Kezia dan Karen terus ke Harbourfront. Ngejemput opa dan oma. Mereka dari Jakarta lewat Batam. Saya sendiri terus pulang. Ada yang harus dikerjakan, juga ada "tukang" yang mau betulin tegel bathtub di rumah. Sudah janjian dari kemarin.
Di bis di jalan pulang, tante kost waktu dulu pertama kali saya di Jakarta telepon. Ia lagi ada di Singapore bareng oom. Cuma tiga hari sih. Mereka baru dari New Zealand. Kita janjian ketemu lusa siang. Sampai di rumah agak sore. Hujan deras. Malam beberapa teman pemuda ke rumah. Kita ngerapatin acara persekutuan pemuda Sabtu depan. Saya yang bawain.
No comments:
Post a Comment