Rabu, 29 November 2006 -- Pagi saya ke GKI kayu Putih. Tujuannya sih mau ikut ngetik. Sekalian nge-refresh bahan ceramah "Menulis Itu Gampang" untuk GKI Cengkir. Tapi tujuan ga tercapai :). Pas ada acara Persekutuan Komisi Wanita. Jadinya malah ngobrol dengan ibu-ibu Komisi Wanita. Seru dan akrab-lah.
Siang sama teman-teman karyawan GKI Kayu Putih dan beberapa teman lain makan bareng. Kita makan di Restoran Dapur Umum di daerah Ancol. Kita pake dua mobil kijang. Katanya restoran itu "didesain" untuk "nge-dongkrak" penjualan apartemen yang sedang dibangun di situ. Mungkin disubsidi gitulah. Jadi harganya murah banget. Bayangin saja, kepiting saus padang 30 ribu per porsi. Kerang Hijau 3 ribu. Ikan kerapu bakar 24 ribu. Nasi sepiring cuma seribu. Coba masih ada di jakarta restoran dengan harga seheboh itu :). Enak-enak lagi. Kata teman sih kalo jam makan ngantrinya panjang. Wajar-lah.
Tapi saya kepikir gimana "nasib" restoran itu nanti setelah apartemennya laku. Kemungkinan akan digusur. Sudah jadi "modus" umum di Jakarta . Sebuat tempat awalnya sepi. Lalu diijinin tuh pedagang kaki lima dan kelonotng jualan di situ. Terus kan jadi ramai. Harga tanah di situ jadi naik. Yang kemudian terjadi pedagang kaki lima dan kelontong digusur. Kadang dengan terang-terangan. kadang dengan cara-cara halus, harga sewa dinaikkan gila-gilaan.
Malam pimpin pembinaan Teknik Menulis di GKI Cengkir. Saya senang sekali pimpin acara-acara berkenaan dengan pelatihan menulis. Saya punya “missi pribadi” untuk mengembangkan “pelayanan” literatur. Pulang dijemput teman-teman. Makan lagi. Di Seafood 212 Kelapa Gading. Saya cerita ke Dewi di SMS. Dewi ingetin, “Awas lho seafood melulu. Koletsrol!" :). Beberapa ibu telpon tanya, Dewi dan anak-anak mau dibeliin makanan apa dari Jakarta . Duh, saya jadi terharu dengan perhatian dan kebaikan teman-teman di GKI Kayu Putih.
Siang sama teman-teman karyawan GKI Kayu Putih dan beberapa teman lain makan bareng. Kita makan di Restoran Dapur Umum di daerah Ancol. Kita pake dua mobil kijang. Katanya restoran itu "didesain" untuk "nge-dongkrak" penjualan apartemen yang sedang dibangun di situ. Mungkin disubsidi gitulah. Jadi harganya murah banget. Bayangin saja, kepiting saus padang 30 ribu per porsi. Kerang Hijau 3 ribu. Ikan kerapu bakar 24 ribu. Nasi sepiring cuma seribu. Coba masih ada di jakarta restoran dengan harga seheboh itu :). Enak-enak lagi. Kata teman sih kalo jam makan ngantrinya panjang. Wajar-lah.
Tapi saya kepikir gimana "nasib" restoran itu nanti setelah apartemennya laku. Kemungkinan akan digusur. Sudah jadi "modus" umum di Jakarta . Sebuat tempat awalnya sepi. Lalu diijinin tuh pedagang kaki lima dan kelonotng jualan di situ. Terus kan jadi ramai. Harga tanah di situ jadi naik. Yang kemudian terjadi pedagang kaki lima dan kelontong digusur. Kadang dengan terang-terangan. kadang dengan cara-cara halus, harga sewa dinaikkan gila-gilaan.
Malam pimpin pembinaan Teknik Menulis di GKI Cengkir. Saya senang sekali pimpin acara-acara berkenaan dengan pelatihan menulis. Saya punya “missi pribadi” untuk mengembangkan “pelayanan” literatur. Pulang dijemput teman-teman. Makan lagi. Di Seafood 212 Kelapa Gading. Saya cerita ke Dewi di SMS. Dewi ingetin, “Awas lho seafood melulu. Koletsrol!" :). Beberapa ibu telpon tanya, Dewi dan anak-anak mau dibeliin makanan apa dari Jakarta . Duh, saya jadi terharu dengan perhatian dan kebaikan teman-teman di GKI Kayu Putih.
No comments:
Post a Comment