Saturday, December 30, 2006

Catatan Harian

Day - 92

Sabtu, 30 Desember 2006 -- Pagi-pagi Dewi telepon dari rumah sakit. Ngabarin Kezia boleh pulang. Hasil observasi dokter Kezia ga apa-apa. Lega. Hanya mungkin ia masih perlu waktu untuk "pemulihan" dari kagetnya. Lha saya saja masih shock. Apalagi Kezia yang ngalaminnya kan? Tapi so far so oke-lah.

Saya jemput mereka. Teman juga ada yang ikut jemput. Ketemu di rumah sakit. Kita mampir dulu ke West Mall. Makan siang di KFC. Kezia masih susah makan. Masih lemes. Cuma sudah ga muntah. Terus pulang. Sampai sore ada beberapa teman yang datang ke rumah nengokin Kezia. Yang lain telepon dan kirim SMS. Thx, temans, untuk perhatian dan dukungannya.

Pagi waktu di rumah sakit kita sempat makan di kantinnya. Walau namanya kantin, tapi ga kalah sama hawker-hawker di tempat lain. Makanannya oke. Singapore tuh banyak menjungkir balikkan "kebiasaan" di Indonesia. Di Indonesia yang namanya oleh-oleh kalau beli di bandara biasanya mahal. Di Bandara Changi malah relatif bisa lebih murah. Pelabuhan di Indonesia identik dengan kekumuhan dan kerawanan, di sini pelabuhan digabung dengan mal megah. Di Indonesia yang namanya kantin rumah sakit biasanya cenderung "seadanya", di sini ga kalah deh sama restoran umumnya.

Baca di internet Saddam Husein dihukum gantung. Sebuah ending dari kisah perjalanan hidup Presiden Irak yang pernah begitu berkuasa sejak tahun 1979. Tragis. Teman cerita ia nonton rekamannya yang disiarkan di CNN. Bisa jadi, seperti kebanyakan penguasa diktator, hidup Saddam pun berlumuran darah. Apa yang ia tabur, itu juga yang dituainya. Tapi saya kok tetap ga setuju dengan hukuman matinya. Sampai sekarang saya ga penah habis mengerti, bahwa ada orang yang bisa membunuh orang lain. Entah dengan maksud apa pun.

No comments: