Kamis, 7 September 2006 -- Kezia dan Karen masih libur sekolah. Bertiga Dewi mereka main ke Science Centre. Mereka demen banget tuh ke
Jadi ingat Indonesia. Saya ngebayangin seandainya saja anak-anak Indonesia pun punya fasilitas dan akses yang luas terhadap ilmu pengetahuan, betapa akan luar biasanya. Dengan segala "keterbatasan" saat ini saja, Indonesia bisa menghasilkan anak-anak pintar. Juara Dunia Olimpiade Fisika tahun ini kan dari Indonesia. Jonathan Pradana Mailoa. Belum anak-anak berprestasi lainnya yang ga terekspose. Sayang perhatian terhadap pendidikan anak-anak di Indonesia belum mendapat prioritas utama.
Bukan hanya di bidang science. Di bidang olahraga juga Indonesia punya talenta-talenta hebat. Di tenis ada Angelique Wijaya, juara Wimbledon junior. Sekarang Anggie ga kedengaran lagi kiprahnya. Di sepakbola dari Indonesia punya pemain-pemain hebat macam: Adjat Sudrajat, Ricky Yacob, Adolf Kabo, Frans Sinatra, Kurniawan, Bima Sakti, Bambang Pamungkas, dsb. Di tingkat internasional mereka "layu sebelum berkembang". Talenta hebat tanpa lingkungan yang kondusif, percuma juga kan. Jangan-jangan seorang berbakat seperti Ronaldinho atau Sharapova kalau lahir di Indonesia mungkin juga ga akan "mendunia" seperti sekarang:(.
Hari ini, seperti biasa pagi ngantor. Siang ngajar katekisasi. Malam rapat di gereja. Sorenya janjian sama Dewi, Kezia dan Karen di stasiun Bukit Batok MRT. Kita mau jemput teman dari Jakarta. Hari ini ada tiga orang teman dari Jakarta yang nelpon. Di sini saya punya "tugas" tambahan. Nemenin teman atau tamu dari Indonesia. Buat kami itu bagai pengobat rindu dengan Indonesia. Cuma kadang waktunya suka ga pas. Misalnya kalau saya pas lagi ada tugas lain. Sementara mereka di Singapore cuma singkat. Ngepasin waktunya itu loh. Jadi kadang ga semua bisa saya temenin. Sorry ya, temans.
1 comment:
angie cedera panjang tuh, Pak :(
Post a Comment