Kamis, 14 September 2006 -- Makan siang sama teman di food court depan gereja. Ngobrol punya ngobrol, baru tahu kalau di sini tuh, kios makan di setiap food court dinilai secara rutin. A bagus. B dan C kurang bagus. Kalau sampai dapat D berarti jelek. Bisa ditutup. Penilaian dari terutama higienisnya. Sampai ke dapur-dapurnya. Malah katanya, makanannya bisa secara mendadak diperiksa. Yang nilai tuh NEA (National Environment Agency). Lembaga pemerintah. Singapura negara kecil sih ya, jadi yang begitu pun bisa masih bisa diurusin. Baik juga sih jadi pemilik kedai makanan ga sembarangan.
Terus kalau di nama kios makan itu ada tanda misalnya “U”. Nah itu katanya sudah masuk TV Chanel U. Jadi kalau ke food court makanan di sini, orang bisa langsung tahu mana kedai makan yang direkomendasi atau tidak. Kayak di Indonesia ada kan acara-acara TV yang mengekspos makanan khas di daerah tertentu. Ngomong-ngomong soal makanan, saya pernah beli buku tempat-tempat makan di Bandung. Buku-buku panduan begitu rupanya dibutuhkan juga. Zaman makin kompleks ya. Makanan pun makin banyak pilihan. Jadi perlu panduan segala. Film juga gitu. Acara TV juga begitu. Makin banyak pilihan, makin dperlukan buku panduan.
Agak siangan pelawatan sama ibu-ibu KW. Ada dua orang yang dilawat. Yang satu orang tua dari anggota jemaat. Ia tengah berobat di sini. Dari kantor saya pulang agak siangan. Kezia dan Karen telepon ngajak berenang. Dari kemarin mereka pengen berenang. Pas hari ini ga ada acara khusus juga. Malam dengan teman berbagi tugas telepon-teleponin para pasangan suami istri untuk Familiy Fellowship. Para pasangana suami istri yang rumahnya berdekatan didorong bikin persekutuan keluarga. Jadi bisa saling mendoakan dan sharing. Semacam KTB gitu per wilayah. Tapi hanya suami istri.
Malam ada teman pemuda datang. Sekalian ambil kunci rumah buat besok. Ia bawa bahan-bahan buat ngerujak besok. Rencananya pemuda mau kumpul-kumpul di rumah. Saya sendiri besok akan datang terlambat. Besok ada acara di gereja. Dewi dan anak-anak juga kebetulan ada acara. Kezia dn Karen ada teman yang berulang tahun. Jadi pas kita ga ada di rumah. Tapi nggak apa-apa. Mereka bisa beres-beres sendiri.
Terus kalau di nama kios makan itu ada tanda misalnya “U”. Nah itu katanya sudah masuk TV Chanel U. Jadi kalau ke food court makanan di sini, orang bisa langsung tahu mana kedai makan yang direkomendasi atau tidak. Kayak di Indonesia ada kan acara-acara TV yang mengekspos makanan khas di daerah tertentu. Ngomong-ngomong soal makanan, saya pernah beli buku tempat-tempat makan di Bandung. Buku-buku panduan begitu rupanya dibutuhkan juga. Zaman makin kompleks ya. Makanan pun makin banyak pilihan. Jadi perlu panduan segala. Film juga gitu. Acara TV juga begitu. Makin banyak pilihan, makin dperlukan buku panduan.
Agak siangan pelawatan sama ibu-ibu KW. Ada dua orang yang dilawat. Yang satu orang tua dari anggota jemaat. Ia tengah berobat di sini. Dari kantor saya pulang agak siangan. Kezia dan Karen telepon ngajak berenang. Dari kemarin mereka pengen berenang. Pas hari ini ga ada acara khusus juga. Malam dengan teman berbagi tugas telepon-teleponin para pasangan suami istri untuk Familiy Fellowship. Para pasangana suami istri yang rumahnya berdekatan didorong bikin persekutuan keluarga. Jadi bisa saling mendoakan dan sharing. Semacam KTB gitu per wilayah. Tapi hanya suami istri.
Malam ada teman pemuda datang. Sekalian ambil kunci rumah buat besok. Ia bawa bahan-bahan buat ngerujak besok. Rencananya pemuda mau kumpul-kumpul di rumah. Saya sendiri besok akan datang terlambat. Besok ada acara di gereja. Dewi dan anak-anak juga kebetulan ada acara. Kezia dn Karen ada teman yang berulang tahun. Jadi pas kita ga ada di rumah. Tapi nggak apa-apa. Mereka bisa beres-beres sendiri.
No comments:
Post a Comment