Saturday, September 16, 2006

Catatan Harian

Day - 197


Sabtu, 16 September 2006 -- Hari ini main bulu tangkis bareng teman-teman gereja. Tempatnya di Sport Club Bukit Gombak. Yang ikut ada ada sekitar 12 orang. Di sini booking lapangan bulutangkis saja mesti lewat internet. Biasanya kalo week-end gini atau di luar jam kerja penuh. Fully booked. Booking-nya harus jauh-jauh hari saking antrinya. Dan booking-nya juga ga bisa sekalian buat beberapa bulan. Tapi sekali pakai gitu. Ibarat belanja harus eceran, ga bisa grosiran. Hehehe. Tadi pun saya lihat lapangannya banyak. Ada kali 10. Dan dipakai semua. Pantes teman bilang di Singapore sih susah deh muncul bintang bulutangkis. Habis lapangan bulutangkis saja susah gitu. Di sini yang populer tuh olah raga berenang :). Kalau cari kolam renang gampang.

Dulu waktu di GKI Kayu Putih banyak yang suka main tenis. Saya "ikut-ikutan" suka main tenis :). Sebelumnya waktu di GKI Bekasi Timur banyaknya yang suka main bulutangkis. Jadi saya juga suka main bulutangkis. Di sini rupanya harus balik lagi nih ke bulutangkis. Hehehe. Saya memang suka olahraga permianan. Kayak tenis, tenis meja, dan bulutangkis. Walau ga “jago”-lah. Cuma bisa tepak tepok. Yang penting kan cari keringat dengan fun dan keakrabannya itu. Berdasarkan pengalaman, kegiatan-kegiatan informal kayak gitu mendekatkan "jarak" dengan anggota jemaat :).

Pulang ke rumah istirahat sebentar. Terus ke gereja. Hari ini ada lomba masak dalam rangka bulan keluarga. Lomba bikin nasi goreng, mie goreng, gado-gado, es buah, dan acar. Pesertanya keluarga. Keluarga inti juga keluarga rohani. Keluarga rohani saya kebagian ikut lomba masak nasi goreng. Ga menang tuh. Hehehe. Yang penting meriah :). Acara-acara kebersamaan begitu di gereja tuh perlu juga. Salah satu kunci penting bergereja adalah relasi yang akrab.

Pulangnya Saya, Kezia dan Karen duluan. Dewi masih melanjutkan ikut rapat di gereja. Saya mesti nyiapin khotbah buat besok. Besok khotbah 3 kali. Temanya tentang garam. Klise sih. Kan sering tuh tema tentang garam dunia dikhotbahkan. Orang umumnya juga udah tau. Pasti pembahasannya ya seputar kegunaan garam. Buat saya, justru karena klise malah jadi sulit nih. Gimana membuat sesuatu yang klise menjadi ga terdengar dan terasa klise. Duh.

No comments: