Jumat, 22 September 2006 --Seharian di rumah. Dewi ada acara KW dari siang sampai sore. Saya ga ada ada acara khusus. Jadi bisa gantian ia tunggu Kezia dan Karen pulang sekolah. KW lagi merintis satu program semacam cell-group untuk ibu-ibu yang rumahnya berdekatan. Empat atau lima orang. Sharing. Lalu saling mendoakan. Terima SMS, imel dan telepon ucapan selamat ulang tahun :).
Ada teman pendeta di sini yang kasih puisi ini: "Hari bertambah, usia dijumlah. Tersirat pasrah berbalut entah. Umur bukan milik kita. Tak boleh diyakini mencapai berapa. Anggap saja ini menjelang senja. Agar perilaku selalu sedia. Selamat berbilang usia. Mari bertukar doa, berjuang agar berkenan kepada Dia, Sang penitip usia." Sangat interesan. Thx, Pak.
Siang jemput Kezia dan Karen di bus stop. Duh kalau lihat tas sekolah Kezia. Berat loh. Buku yang mesti dibawa banyak. Belum botol minum dan kotak makanan. Waktu di Jakarta saya paling cerewet dengan tas bawaan Kezia dan Karen sekolah. Sebisa-bisanya dikurangi isinya. Eh di sini malah lebih berat lagi. Ga bisa pakai tas dorong pula. Mubazir. Kelasnya di lantai tiga. Jadi pakai tas gemblok. Saya ga ngerti. Apakah pendidikan harus seberat itu?!
Malam dampingi kelas Binaria dan percakapan Mejelis Jemaat dengan calon penerima baptisan. Teman-teman dari wilayah Kelapa Gading Utara telepon. Ngasih selamat ultah. Mereka lagi persekutuan wilayah. Thx, rekans. Kelas Binaria hari ini seputar pengelolaan keuangan dalam keluarga. Yang jadi narasumber salah seorang anggota jemaat. "To get money is difficult. To keep it more difficult. But, to spend it wisely is the most difficult of all." Agree!
Ada teman pendeta di sini yang kasih puisi ini: "Hari bertambah, usia dijumlah. Tersirat pasrah berbalut entah. Umur bukan milik kita. Tak boleh diyakini mencapai berapa. Anggap saja ini menjelang senja. Agar perilaku selalu sedia. Selamat berbilang usia. Mari bertukar doa, berjuang agar berkenan kepada Dia, Sang penitip usia." Sangat interesan. Thx, Pak.
Siang jemput Kezia dan Karen di bus stop. Duh kalau lihat tas sekolah Kezia. Berat loh. Buku yang mesti dibawa banyak. Belum botol minum dan kotak makanan. Waktu di Jakarta saya paling cerewet dengan tas bawaan Kezia dan Karen sekolah. Sebisa-bisanya dikurangi isinya. Eh di sini malah lebih berat lagi. Ga bisa pakai tas dorong pula. Mubazir. Kelasnya di lantai tiga. Jadi pakai tas gemblok. Saya ga ngerti. Apakah pendidikan harus seberat itu?!
Malam dampingi kelas Binaria dan percakapan Mejelis Jemaat dengan calon penerima baptisan. Teman-teman dari wilayah Kelapa Gading Utara telepon. Ngasih selamat ultah. Mereka lagi persekutuan wilayah. Thx, rekans. Kelas Binaria hari ini seputar pengelolaan keuangan dalam keluarga. Yang jadi narasumber salah seorang anggota jemaat. "To get money is difficult. To keep it more difficult. But, to spend it wisely is the most difficult of all." Agree!
No comments:
Post a Comment