Monday, September 25, 2006

Catatan Harian

Day - 188


Senin, 25 September 2006 -- Siang cukur rambut. Ini pengalaman pertama dicukur selama di sini :). 10 $. Di Yogyakarta cukur Rp 3000. Di Kelapa Gading Rp 15.000. Produk sama, yang beda "kemasan". Peralatan lebih canggih. Ruangan lebih nyaman. Selesai lebih cepat. Ga sampai 10 menit. Kalau "hasil" sih, yang Rp 3000 di Yogyakarta ga kalah deh. Sebuah produk kadang memang cuma "menang" di kemasan kan.

Kemarin ada teman yang ngasih buku. "Wash the Feet of the World with Mother Teresa" dan "Freedom of Simplicity". Baru buka-buka sekilas sih. Inggris saya tuh jelek. Jadi kalau baca buku Inggris selain perlu kamus, juga perlu perjuangan lebih. Yang Mother Teresa, bagus juga kalau saya bisa bikin buku refleksi kayak gitu. Ada 150 refleksi singkat dengan tema-temanya praktikal. Good. Yang Simplicity belum saya buka :).

Malam nonton Singapore Idol. Ga sampai selesai sih. Keburu males. Saya tinggal ngetik. Habis bertele-tele. Ibarat orang mau ngomong, ga straight to the point gitu. Muter-muter. Bentar-bentar diselingin iklan. Pinter-pinternya produser "jualan". Mungkin sengaja mo mengocok-ngocok emosi penonton. Khas gaya sinetron. Jalan ceritanya sudah jelas. Lalu sengaja diputer-puterin. Dari tujuh episode molor ke tujuh belas episode. Tujuannya apa lagi kalau bukan iklan :).

Final Singapore Idol ini mempertemukan dua penyanyi dari dua etnis yang berbeda. Chinese dan Malay. Saya lihat suporter yang disorot TV sangat kentara pembedaan etnisnya. Yang Chinse pendukungnnya Chinese semua. Juga yang Malay :). Kayaknya di mana-mana gitu deh. Pembedaan etnis, daerah, bahkan agama jadi alasan mendukung yang satu dan ga mendukung yang lain. Dari satu sudut wajar saja sih. Tapi syukur, biasanya masyarakat umum bisa lebih obyektif dengan pertimbangan "rasional" ketimbang yang "emosional". Buktinya di Indonesia Joy dan Delon yang ketemu di final Indonesian Idol pertama. Dan sekarang di Singapore juga gitu. Yang menang Hadi Mirza :).

No comments: