Siang pimpin kebaktian syukur pembukaan kantor notaris seorang teman di daerah Hayam Wuruk. Ia anggota pengurus Pokja Demuda. Berangkat dari gereja bareng anggota pengurus Demuda lainnya. Saya sebetulnya sudah bukan pendeta pendamping Pokja Demuda. Tapi masih full-support. Apalagi masih ada program “zaman saya” yang tertunda. Saya sangat menikmati keakraban dengan pengurus Pokja Demuda.
Setelah makan siang, kita lanjut rapat rutin Pokja Demuda. Rencananya bulan Mei pengurus Pokja Demuda bersama keluarga akan ke Bandung. Acara kebersamaan. Pelayanan gerejawi adalah pelayanan kolektif. Maka, penting sekali ada relasi yang baik dan akrab di antara sesama pengurus. Anggota pengurus boleh jago-jago, pinter-pinter, tapi kalau ga ada relasi yang baik, ga akrab, ya “hancur”. Ga akan sehati. Malah potensial konflik. Jadi perlu tuh acara-acara kebersamaan diberi ruang.
Malam ada wawancara live di Radio Pelita Kasih (RPK). Seputar masalah jomblo :). Gara-gara buku Ngejomblo Itu Nikmat, jadi sering tuh saya dimina bicara soal kejombloan hehehe. Pernah di sebuah gereja saya diminta bawakan acara dengan topik itu. Eh yang datang banyaknya orang-orang tua. Benar. Sebagian karena cucunya ada yang jomblo. Sebagian anaknya yang jomblo. Hehehe malah orang tua yang resah. Anak atau cucunya yang ngejomblo malah tenang-tenang. Buktinya ga ikutan acara itu :).
Besok ga ada tugas khotbah. Leganya. Jarang-jarang loh hari Sabtu malam bisa saya lewati dengan kelegaan begini. Sungguh merupakan sebuah kemewahan :). Setiap minggu kelima sebetulnya pertukaran pengkhotbah se-GKISW Jabar. Cuma mungkin karena saya dianggap sudah “pindah”, jadi ga dijadwalin. Kayak minggu lalu. Jujur, saya sih senang-senang saja hehehe.
1 comment:
sabtu saya beda pak
karena minggu rapat camp anak, saya jadi rada deg2an, untung everything going well.
memang sih waktu2 luang jadi sangat berharga sekali dan tidur siang di jaman2 begini jadi sesuatu yang langka dan mahal he3
Post a Comment