Saturday, April 15, 2006

Catatan Harian - 351

Kemarin ada teman ulang tahun. Malamnya dirayain di Eiteen, La Piazza, Kelapa Gading. Makan-makan. Seperti biasa pendeta, kalo ga kebagian bawakan renungan, ya pimpin doa :).

Saya suka heran, deh dengan yang namanya perayaan ulang tahun. Ulang tahun kan peristiwa alami. Bukan sebuah prestasi. Lha, koq dirayain? Lagian, apa coba bedanya hari ulang tahun dengan hari-hari lain. Kecuali hari itu genap usia sekian tahun. Itu saja. Bagi saya pribadi, ulang tahun tu peringatan, bahwa waktu kita di dunia makin terbatas. Makanya kalo ulang tahun saya lebih senang menyepi. Sekadar buat introspeksi dan evaluasi diri. Apa hidup saya selama ini udah benar? Apa yang mesti di ubah? Dan apa rencana saya ke depan? Target saya pribadi setahun ini? Buat keluarga? Gereja? Masyarakat?

Tadi pagi saya ikut jalan santai di Ancol dengan jemaat wilayah Kelapa Gading Utara. Dewi, Kezia, Karen ikut. Berangkat dari rumah jam 5.30 naik mobil. Banyak juga orang yang jalan pagi di Ancol. Tua, muda, anak-anak. Ada teman yang katanya hampir setiap hari sabtu jalan pagi di Ancol. Emang asyik juga sih, pagi-pagi jalan santai rame-rame di pinggir pantai Ancol. Sayang air lautnya kotor.

Pulang dari Ancol saya ketemu teman mantan pendeta. Ia dulu pendeta GKI. Karena suatu hal ia harus tanggalkan kependetaannya. Kita ngobrol sebentar. Ia bilang, ia lebih happy sekarang. Ga mesti jadi orang munafik. Ga mesti boongin jemaat. Saya agak tersentak dengar ia bilang begitu. Kalo betul ia begitu, berarti ia sudah jadi orang “merdeka”. Puji Tuhan. Tapi kalo cuma omdo alias omong doang. Semoga Tuhan mengampuninya:)

7 comments:

Anonymous said...

kalo ultah berarti tambah tua he3, dulu waktu anak2 sih kalo ultah seneng, kalo sekarang jadi mikir2 aja , makin tua nih he3.

ayub yahya said...

baru dipublish, dah dikomen hehehe. thx. ya. Makin tua, artinya makin pendek umur kan. bukan panjang umur hehehe

Anonymous said...

Selamat Paskah juga buat Pak Ayub dan keluarga. Juga buat para temen diskusi nyang bikin wawasan saya tambah luas. Selamat Paskah.

Btw, paskah ini baru prestasi ya pak, jadi boleh kita rayain:)Ulang tahun jangan2 dianggap orang prestasi juga. Bisa melewati hari-hari penuh beban, tantangan dan perjuangan. Akhirnya, setahun terlewati juga. "Prestasi" berhasil menaklukan hari-hari dan sampai pada usia tertentu. Mungkin begicu kali..hihihi

Anonymous said...

makin tua harusnya makin wise
di sepakbola biasa kan pemain tua kan disegani dan jadi kapten ( Maldini, Keane, Cantona, dll ) walaupun ada pemain muda juga yg jadi kapten

ayub yahya said...

tapi tidak berlaku di dunia tinju loh. dua hari lalu pelatihnya petinju siapa gitu yang malah jadi pemicu berkelahian hehehe.

Paskah bukan dirayain, kwek, tapi diperingati hehehe. laen dong

Anonymous said...

sy gak ngerti dg cerita pdt yang udah "merdeka". kenapa dia harus jadi munafik? pura2 di gereja? Ahh.. klo mnrt saya, ada something wrong dg dia.Mungkin dia ada kepahitan dg tingkah laku teman sejawatnya. Itukan urusan masing2. bukan langsung ngejudge mereka2 itu munafik? tul ga?

ayub yahya said...

dosl ngejudge, saya setuju, mic. itu haknya tuhan, kan. tapi tentang teman saya itu. kalo betul ia berani memutuskan berhenti jadi pendeta karena ia merasa disitu jadi orang munafik dsb saya kira itu bagus. minimal buat dirinya.