Monday, April 17, 2006

Catatan Harian - 349

Siang saya pimpin Paskahan PT BFI Finance di Kebon Sirih. Acaranya sederhana. Nyanyi dua lagu. Terus renungan. Nyanyi lagi. Doa syafaat. Lalu makan bersama. Selesai.

Saya senang acara-acara yang sederhana. Ga formal-formalan; sambutan ini sambutan itu. Ga bertele-tele. Seolah semua mau ditampilin, semua lagu mau dinyanyiin. Jadinya ga fokus. Sederhana itu indah:). Tapi sederhana yang berisi, lho

Sore nonton Ice Age 2 di Gading XXI sama Dewi dan anak-anak. Lihat ekstranya menarik. Resensinya di majalah oke. Semua teman yang sudah nonton juga bilang bagus. Kezia sebetulnya ga mau nonton. Karen sih mau. Kami rayu-rayu Kezia. Pake sedikit ancaman pula. Ga ikut nonton ga dibeliin buku. Akhirnya ia mau.

Tapi di bioskop ia ga nikmati. Bentar-bentar tanya, kapan selesai filmnya. Kemudian ia malah minta dipangku. Takut, katanya. Kami salah juga sih. Nonton kan keinginan kami, bukan keinginan Kezia. Filmnya emang bagus. Tapi itu menurut kami. Ga berarti bagus juga menurut Kezia. Salah satu kesalahan orang tua, maksain anak-anak harus begini begitu. Memandang hanya dari sudut pandang ortu. Walau atas nama sayang. Maafin Papa Mama, ya Kez :(

Pulang nonton tadinya Dewi mau latihan Paduan Suara. Tapi ada tugas sekolah Kezia yang belum beres. Ya, ga jadi, deh. Zaman sekarang, anak sekolah, orang tua ikut sibuk :).

4 comments:

Anonymous said...

wah ternyata bisa gitu ya pak
saya kira ice age 2 pasti disukai sama semua nak
ternyata memang manusia diciptakan unik adanya

ayub yahya said...

betul. setiap anak itu unik. kezia lebih senang ke toko buku daripada nonton. tempo haro kita dapat voucher film king kong, sama tuh ia gak nikmatin. padahal orang tua sudah susah2 dapat itu voucher hehehe

Anonymous said...

pasti kezia bilang gini (minimal dalam hati)... " kezia maapin papa"

Anonymous said...

mungkin udah turunan pak, he3 dia lebih demen buku daripada nonton. gapapa lah baca buku lebih ok daripada nonton, krn lewat buku kita lebih bisa berimajinasi, sedangkan kalo nonton ya imajinasi kita terbatas. saya banyak baca harry potter tapi satupun filmnya belum ada yg saya tonton. karena ya itu tadi film ga represent cerita dari buku.