Pagi ke Gereja. Nyambut jemaat bersama Penatua yang bertugas. Pendeta yang berkotbah anak remaja ketika dulu saya di GKI Bektim. Ga kerasa 14-15 tahun yang lalu. Waktu begitu cepat. Tiba-tiba saya ngerasa sudah tua:).
Siang ke RS Abdi Waluyo di daerah Menteng. Nengok. Ada ayah anak pemuda yang sakit dirawat di sana. Berangkat bareng beberapa anak pemuda. Pulang mau makan es teller di jalan Bandung. Katanya enak. Muter-muter nyari. Ketika ketemu, eh ga jualan. Hujan gede. Beberapa hari ini Jakarta terus-terusan hujan.
Malam ada teman ngajak makan di restoran seafood di Pantai Mutiara Pluit. Beberapa hari yang lalu ia ultah. Rame-rame sih. Dengan teman-teman lain. Dewi, Kezia dan Karen juga ikut. Baru pertama saya ke daerah itu. Rumah-rumahnya bagus-bagus. Gede-gede. Megah-megah. Luar biasa deh. Rumah-rumah yang di pinggir pantai malah punya dermaga sendiri. Ada yacht pribadi segala. Huihhhh, keren!
Tapi jujur saya ga akan bisa nikmatin andai pun tinggal di rumah kayak gitu. Saya lebih merindukan rumah kontrakan di Jogja dulu. Rumah lama. Lantai masih dari ubin. Tapi bersih mengkilap. Halaman banyak pohon. Depan dan samping rumah sawah. Kalo pagi ramai suara burung. Malam suara kodok dan jangkrik. Rasanya tentram. Maklum saya kan lahir dan besar di udik :).
3 comments:
Hehehehehe
nanti disingapura tidak ada sawah kayak di Jogja lho
Boleh dong blogspot saya di masukin ke link ... sekalian promosi nih
ya namanya juga idup pak
ntar kalo pensiun balik lagi aja ke jogja ( btw pendeta emangnya bisa pensiun?he3)
Post a Comment