Setengah harian di rumah. Ngetik. Terima telepon. Baca buku. Baru selesai baca 5 Cm, novel karangan Donny Dhirgantoro. Lanjut baca Indiana Chronicle Lipstick, novel karangan Clara Ng. Gara-gara mau bikin skenario film jadi harus baca novel lagi. Saya sudah sangat jarang baca novel. Dulu sih suka.
Jam 5 sore pimpin PA di GKI Kelapa Cengkir. Saya cukup kerap pimpin acara di GKI Kelapa Cengkir. Persekutuan lansia, PA Jemaat, pembinaan pemuda dan remaja. Jadi rasanya cukup akrab pula. Umumnya aktivis di sana tahu saya mau pindah. Karena itu mumpung masih di Jakarta katanya, saya diminta pimpin beberapa acara lain bulan depan.
Malam bawakan renungan di Komsel wilayah Kelapa Gading Utara. Tentang kekuatiran. Kekuatiran dalam batas tertentu sebetulnya baik. Membuat kita jadi waspada dan ingat Tuhan. Orang yang ga pernah kuatir jangan-jangan malah ceroboh. Kekuatiran akan menjadi berbahaya dan melumpuhkan kalau berlebihan. Kuncinya ga ada lain, bersandar kepada Tuhan. Hidup ini yang punya Dia koq. Jalani dengan iman. Kalau Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi, pasti Dia pun akan memperlengkapi kita menjalaninya. Ga mungkinlah Tuhan mengijinkan sesuatu kalau itu buruk. Yang penting kita patuh. Jangan “menyimpang ke kiri dan ke kanan”. Itu saja.
Setelah renungan dilanjutkan dengan sharing seputar rasa kuatir. Ada yang tanya, sebagai pendeta apakah saya juga pernah merasa kuatir. Saya jawab, tentu saja. Ada saatnya saya galau, bimbang, bahkan takut menghadapi kehidupan ini. Saat saya butuh “telinga” untuk mendengar, “tangan” untuk menopang, dan “hati” untuk memahami. Dari sharing itu saya banyak juga belajar dan dikuatkan. Thank temans. Kita lalu saling mendoakan.
Sepanjang hari ini perasaan saya ga enak. Saya juga ga tahu kenapa. Mungkin karena jenuh ato capek. Entah. Rasanya hati ini ga nyaman gitu. Dalam psikologi ada tuh istilahnya; kalau orang tiba-tiba ngerasa gembira atau ngerasa sedih tanpa alasan yang jelas. Saya lupa apa itu.
No comments:
Post a Comment