Sunday, April 23, 2006

Catatan Harian - 343

Hari ini saya ga ada tugas khotbah. Lega. Minggu keempat sebetulnya jadwal rutin pertukaran pengkhotbah GKI se-Jabotabek. Mungkin karena dianggap “sudah pindah”, jadi saya ga dijadwalin. Senang :). Saya ke kebaktian tiga. Ikut nyambut tamu bersama penatua yang bertugas. Dewi paduan suara. Kezia dan Karen Sekolah minggu.

Siang Persidangan Majelis Jemaat. Serah terima jabatan. Saya Ketua Umum Majelis Jemaat lama, Adi Ketua Umum Majelis Jemaat baru. Lega. Jadi pengen bikin film ni. Judulnya: Selamat Tinggal Duka. Ato mungkin, seperti judul buku saya: Hidup Ini Indah. Hehehehe j/k. Selamat bertugas, Di. Selamat memikul salib.

Sore pimpin kebaktian tutup peti. Ada anggota jemaat meninggal. Seorang ibu. Dulu saya juga yang ngebaptis ia. Setiap ngehadapi peristiwa kematian saya suka kepikir gini: Sekarang saya berdiri di sini, besok lusa saya yang terbujur di sana. Di dalam peti jenazah. Bila saat itu tiba, apa kira-kira yang akan istri, anak-anak, sanak saudara, teman-teman kenangkan dari saya? Semoga “cerita indah”. Tuhan, selagi mungkin ajar saya, kalau perlu hajar saya, untuk membuat “cerita indah” dalam hidup ini.

Malam bersama beberapa teman gereja makan di seafood 212, Kelapa Gading. Dari situ mampir di La Piazza. “Kongkow” sebentar. Dewi, Kezia dan Karen ikut. Kalau nanti saya jadi pindah, suasana macam ini akan selalu saya rindukan. Bukan makannya. Tapi keakraban dan rasa sayangnya itu lho. Thx, friends. Semoga saya tidak mengecewakan mereka.

9 comments:

Anonymous said...

nikmatilah selagi bisa.. selagi masih di jakarta..selagi masih bisa ke lapiaza..selagi anak2 masih gampang diajak pergi ortunya..selagi masih bisa akrab n ketemu friends.. selagi masih hidup..

"..sebab akan datang malam..."

salam,

pram

Anonymous said...

wah pak estafet salib nih
he3 jangan kuatir pak, nanti di tempat yang baru pasti dapat salib yg baru he3

ayub yahya said...

hehehe iya pram, sabtu jadi ke jakarta?
pak hedge, salib kalau yang memang perlu dipikul bagaimana pun masih okelah.tapi kalau salibnya yang "mboten2" hehehe

Anonymous said...

iya dong... jadi ke jakarta! gw kan penganut paham "aji mumpung" mumpung masih bisa leluasa main. mumpung belum terikat oleh apapun. mumpung masih sehat, bisa ini itu. mumpung uang sendiri belum kepake sama urusan lain. mumpung masih muda, belum kebeban hal2 orang tua.

salam aji mumpung,

pram

Anonymous said...

yah tenang om Ayub...ntar sampe sini kita ajak makan seafood juga deh hehehe :D

ayub yahya said...

hati-hati loh pram, aji mumpungnya. kejeblos luh.
btw, gold, emang kamu di mana seh?

Anonymous said...

di pondokkan pendekar kelana.

ayub yahya said...

haiya, tahu gw deh sekarang? btw kirim foto gw dong yang di sing tempo hari

Anonymous said...

lah...emang tempo hari foto bukannya pake kamera loe?