Selasa, 10 Oktober 2006 -- Di gereja ga ada acara khusus. Pagi sampai agak sore di kantor. Ngetik. Ada beberapa artikel yang harus ditulis buat buletin gereja. Di sini tuh ada banyak buletin: Komisi Pemuda, Komisi Remaja, Komisi Wanita, Komisi Anak, Maria Martha. Saya sih punya mimpi. Kelak buletin-buletin itu jadi satu: "Buletin Keluarga GPBB". Dan dibikin bagus sekalian. Sesuai dengan "motto" GPBB "Our Home Church".
Saya koq belum pernah ngelihat majalah Kristen yang bagus gitu. Baik tampilannya, mau pun isinya. Tampilannya enak dilihat. Elagan. Ga usah harus mewah. Tata letak dan ilustrasi di dalamnya oke. Isinya ga campur aduk; berita, resep masakan, artikel "berat", kesaksian dukun yang "bertobat", dsb. Pokoknya seperti motto Majalah Tempo. Enak dibaca dan perlu. Untuk kategori majalah berita, Majalah Berita Oikumene terbitan PGI sebetulnya bisa dikembangkan lebih baik. Untuk kategori majalah populer, saya ga tahu mana yang "menjanjikan".
Yang rasanya "potensial" tuh bikin majalah media kawasan yang "bernapas" kristiani gitu. Di perumahan-perumahan besar biasanya kan ada majalah seputar perumahan ybs. Kayak di Kelapa Gading ada Info Gading, Famili Gading, Info Kelapa Gading, dsb. Isinya selain informasi berita, juga artikel-artikel ringan. Rasanya belum ada yang "bernapas kristiani". Di Kelapa Gading bisa sangat "menjanjikan" tuh. Sebab konon kan di sana ada 102 gereja :).
Sore bersama Dewi, Kezia dan Karen ke Hotel Hyatt di Scott Road. Ketemu teman dari Jakarta yang lagi ke sini. Saya titip sesuatu. Terus ke Hotel Phoenix di Orchad Road ketemu teman lain dari Jakarta juga. Kedua teman panya "cerita" berbeda. Yang satu bilang, sekarang dari Cengkareng ke luar negeri ga boleh bawa buah-buahan. Teman yang lain bilang, ia malah bawa banyak buah-buahan. Saya percaya pada keduanya :). Di Indonesia banyak "wilayah abu-abu". Hehehe.
Saya koq belum pernah ngelihat majalah Kristen yang bagus gitu. Baik tampilannya, mau pun isinya. Tampilannya enak dilihat. Elagan. Ga usah harus mewah. Tata letak dan ilustrasi di dalamnya oke. Isinya ga campur aduk; berita, resep masakan, artikel "berat", kesaksian dukun yang "bertobat", dsb. Pokoknya seperti motto Majalah Tempo. Enak dibaca dan perlu. Untuk kategori majalah berita, Majalah Berita Oikumene terbitan PGI sebetulnya bisa dikembangkan lebih baik. Untuk kategori majalah populer, saya ga tahu mana yang "menjanjikan".
Yang rasanya "potensial" tuh bikin majalah media kawasan yang "bernapas" kristiani gitu. Di perumahan-perumahan besar biasanya kan ada majalah seputar perumahan ybs. Kayak di Kelapa Gading ada Info Gading, Famili Gading, Info Kelapa Gading, dsb. Isinya selain informasi berita, juga artikel-artikel ringan. Rasanya belum ada yang "bernapas kristiani". Di Kelapa Gading bisa sangat "menjanjikan" tuh. Sebab konon kan di sana ada 102 gereja :).
Sore bersama Dewi, Kezia dan Karen ke Hotel Hyatt di Scott Road. Ketemu teman dari Jakarta yang lagi ke sini. Saya titip sesuatu. Terus ke Hotel Phoenix di Orchad Road ketemu teman lain dari Jakarta juga. Kedua teman panya "cerita" berbeda. Yang satu bilang, sekarang dari Cengkareng ke luar negeri ga boleh bawa buah-buahan. Teman yang lain bilang, ia malah bawa banyak buah-buahan. Saya percaya pada keduanya :). Di Indonesia banyak "wilayah abu-abu". Hehehe.
1 comment:
Emang...buletin di GPBB banyak. Yg pinter nulis...banyak. Lagi nunggu pak Ayub buat merangkul semuanya nih..hehe.
Post a Comment