Jumat, 13 Oktober 2006 -- Naga-naganya saya harus menata diri lagi nih. Belakangan tidur saya ga ketentuan. Bisa sampai subuh "melek". Jam 3-an baru tidur. Bulan-bulan lalu saya masih bisa nganterin Kezia ke halte mobil jemputan sekolah. Belakangan kerapnya saya bangun Kezia sudah berangkat sekolah. Duh. Saya juga jadi jarang berolah raga. Padahal fasilitas olah raga banyak.
Saya pernah dengar, usia manusia normal tuh sebetulnya 120 tahun. Tapi jarang-jarang orang mencapai usia itu. Persoalannya adalah gaya hidup yang ga sehat. Umur tentu saja di tangan Tuhan, tapi kita juga kan punya andil. Olah raga, pola makan, penataan hati dan pikiran; sangat penting buat kesehatan tubuh. Dampaknya pada umur. Kecuali kalau "kecelakaan" :). Makanya di daerah atau negara tertentu usia manusia relatif lebih panjang.
Cuma walau tahu, koq ya susah gitu praktekinnya :). Emang, "tahu" saja ga cukup tuh. Perlu dihayati. Jadi ga sekadar kognitif, tapi juga afektif. Kuncinya kemauan. Terutama kemauan untuk mengalahkan diri sendiri; rasa enggan, malas, nunda-nunda. Biasanya kalau sudah sakit baru deh "nyaho". Semoga saya ga sampai terlambat menata diri :).
Siang pimpin persekutuan Komisi Wanita. Ada seorang ibu yang memberi "kesaksian". Ia merasa sangat diberkati dengan launching buku-buku rohani di kolportase minggu lalu. Di Singapore buku-buku berbahasa Indonesia kan susah dapetinnya. Sore sempet pulang dulu. Tidur bentar. Agak flu nih. Dan malamnya ikut Family Fellowship daerah Choa Chu Kang.
Saya pernah dengar, usia manusia normal tuh sebetulnya 120 tahun. Tapi jarang-jarang orang mencapai usia itu. Persoalannya adalah gaya hidup yang ga sehat. Umur tentu saja di tangan Tuhan, tapi kita juga kan punya andil. Olah raga, pola makan, penataan hati dan pikiran; sangat penting buat kesehatan tubuh. Dampaknya pada umur. Kecuali kalau "kecelakaan" :). Makanya di daerah atau negara tertentu usia manusia relatif lebih panjang.
Cuma walau tahu, koq ya susah gitu praktekinnya :). Emang, "tahu" saja ga cukup tuh. Perlu dihayati. Jadi ga sekadar kognitif, tapi juga afektif. Kuncinya kemauan. Terutama kemauan untuk mengalahkan diri sendiri; rasa enggan, malas, nunda-nunda. Biasanya kalau sudah sakit baru deh "nyaho". Semoga saya ga sampai terlambat menata diri :).
Siang pimpin persekutuan Komisi Wanita. Ada seorang ibu yang memberi "kesaksian". Ia merasa sangat diberkati dengan launching buku-buku rohani di kolportase minggu lalu. Di Singapore buku-buku berbahasa Indonesia kan susah dapetinnya. Sore sempet pulang dulu. Tidur bentar. Agak flu nih. Dan malamnya ikut Family Fellowship daerah Choa Chu Kang.
No comments:
Post a Comment