Saturday, October 21, 2006

Renungan Sabtu - 23


Seimbang


Teman saya telepon, dia ngajak jalan-jalan ke mall. Katanya, dia lagi kelebihan waktu. Di kantor job lagi sepi. Di rumah juga tidak ada yang bisa dikerjakan. Di Jakarta dia sendirian, kost. Keluarganya di Solo. “Bosan nih,” katanya.

Tetapi pada saat bersamaan saya justru lagi kekurangan waktu. Setumpuk tugas memburu. Mana ada dead line-nya. Sampai-sampai saya ragu juga, apa bisa saya menyelesaikan semuanya tepat waktu.

Sungguh mengganggu memang; kelebihan di satu ekstrim, dan kekurangan di ekstrim yang lain. Baik dalam kehidupan pribadi (= individual) --- Bayangkan misalnya: kelebihan dan kekurangan makan, kelebihan dan kekurangan tidur, kelebihan dan kekurangan bersantai.

Maupun dalam kehidupan masyarakat (= sosial) --- Bayangkan misalnya: ada yang kekenyangan dan ada yang kelaparan; ada yang kaya sekali, sampai keluar uang jutaan rupiah pun enak saja, ada yang miskin sekali sampai uang receh pun mesti dihemat-hemat.

Jalan keluarnya, tidak lain, adalah keseimbangan. Secukupnya. Dari sanalah harmoni kehidupan akan terjadi. Dan panggilan kita adalah mewujudkannya.

Dari Buku: Tragedi dan Komedi – Ayub Yahya, diterbitkan oleh Grasindo

No comments: