Kamis, 12 Oktober 2006 -- Dapat SMS dari teman. Ngabarin Inggris kalah 0-2 dari Kroasia di penyisihan Piala Eropa 2008. Sebelumnya di kandang sendiri Inggris ditahan 0-0 oleh Macedonia :). Liga Inggris tuh tempat "ngumpul" pemain-pemain hebat dari mancanegara. Daftar pemain terbaik dunia tahun ini, sebagian besar berasal dari Liga Inggris. Tapi prestasi kesebelasan Inggris "terseok-seok" terus. Sejak tahun 1966, Inggris ga pernah memenangkan juara di Eropa apalagi di dunia.
Pemain-pemain asing yang hebat emang ga jaminan bisa nge-drive pemain lokal jadi hebat. Malah sebaliknya bisa ngehambat. Pemain muda lokal jadi sulit berkembang, karna kurang kesempatan. Klub-klub kan orientasinya menang. Ga peduli kemajuan sepakbola nasional. Jadi yang untung tuh justru negara asal pemain-pemain tersebut. Ga usah repot mematangkan para pemainnya. Inggris sudah menjadi tempat pematangan. Begitulah kepentingan klub malah jadi hambatan bagi kepentingan nasional :).
Siang bersama teman perkunjungan ke teman-teman pemuda yang bekerja di daerah Bedok. Kita makan siang bersama sambil ngobrol. Obrolan ringan sih. Akrab. Suasana informal biasanya akan sanggup mengikis "jarak". Tadinya saya mesti cepat pulang karena Dewi ada pelawatan dengan Komisi Wanita. Tapi di jalan Dewi telepon pelawatan sudah kelar. Jadi saya ga usah tergesa-gesa pulang. Sempet ngelanjutin ngobrol-ngobrol.
Tadi waktu pulang, ada kejadian lucu waktu naik MRT. Kayaknya komputer pengatur pemberitahuan pemberhentian MRT tadi lagi error. Halte yang diumumkan malah yang arah sebaliknya. Wah, kita sempet bingung juga. Jadi ragu-ragu, jangan-jangan salah naik MRT. Salah arah gitu. Jadi nggak pede gitu. Hehehe. Yang namanya teknologi, secanggih apapun tetap saja ada saatnya error juga. Makanya bergantung pada teknologi itu oke-oke saja, tapi jangan karena sangat tergantung kemudian jadi nggak bisa ngapa-ngapain tanpa itu.
Pemain-pemain asing yang hebat emang ga jaminan bisa nge-drive pemain lokal jadi hebat. Malah sebaliknya bisa ngehambat. Pemain muda lokal jadi sulit berkembang, karna kurang kesempatan. Klub-klub kan orientasinya menang. Ga peduli kemajuan sepakbola nasional. Jadi yang untung tuh justru negara asal pemain-pemain tersebut. Ga usah repot mematangkan para pemainnya. Inggris sudah menjadi tempat pematangan. Begitulah kepentingan klub malah jadi hambatan bagi kepentingan nasional :).
Siang bersama teman perkunjungan ke teman-teman pemuda yang bekerja di daerah Bedok. Kita makan siang bersama sambil ngobrol. Obrolan ringan sih. Akrab. Suasana informal biasanya akan sanggup mengikis "jarak". Tadinya saya mesti cepat pulang karena Dewi ada pelawatan dengan Komisi Wanita. Tapi di jalan Dewi telepon pelawatan sudah kelar. Jadi saya ga usah tergesa-gesa pulang. Sempet ngelanjutin ngobrol-ngobrol.
Tadi waktu pulang, ada kejadian lucu waktu naik MRT. Kayaknya komputer pengatur pemberitahuan pemberhentian MRT tadi lagi error. Halte yang diumumkan malah yang arah sebaliknya. Wah, kita sempet bingung juga. Jadi ragu-ragu, jangan-jangan salah naik MRT. Salah arah gitu. Jadi nggak pede gitu. Hehehe. Yang namanya teknologi, secanggih apapun tetap saja ada saatnya error juga. Makanya bergantung pada teknologi itu oke-oke saja, tapi jangan karena sangat tergantung kemudian jadi nggak bisa ngapa-ngapain tanpa itu.
No comments:
Post a Comment