Ikan
Saya senang melihat ikan. Rasanya teduh sekali – juga asyik – melihat ikan-ikan berkeriapan di kolam atau di akuarium. Pernah saya bermimpi – cuma bermimpi – punya rumah yang dibangun di atas kolam ikan. Lantainya dari kaca tebal, jadi bisa melihat ikan-ikan di bawah. Lalu di salah satu dinding ada akuarium besar sekali, dengan ikan-ikan beraneka jenis.
Tetapi kalau melihat ikan-ikan berenang kesana-kemari dengan tenangnya; dari ruang tamu ke kamar tidur, terus ke ruang makan – sedang sekeliling remang-remang, bau, dan berantakan – hati saya sedih juga. Baru pertama kali ini saya mengalami kena banjir. Air masuk rumah selutut lebih. Di jalanan sekitar rumah lebih parah lagi. Bagai kolam raksasa.
Segala sesuatu – betapa pun itu baik – kalau tidak berada di tempat yang tepat, pada saat yang tepat, memang akan tidak baik juga jadinya.
Maka, kalau kita punya niat baik – dalam hal apa saja – perhatikan juga cara kita menyampaikannya, waktunya, tempatnya; sudah tepat belum?! Jangan sampai kita ditolak bukan karena apa yang kita tawarkan, tetapi cara kita menawarkan yang tidak bijak. Bisa-bisa malah jadi blunder. Merugikan. ‘Kan sayang.
Dari Buku Tragedi dan Komedi - Ayub Yahya, diterbitkan oleh Grasindo
No comments:
Post a Comment