Sabtu, 28 Oktober 2006 -- Pagi-pagi sekali bangun, terus ke luar rumah. Pemandangannya oke banget. Sejauh mata memandang hanya pohon dan pohon. Embun. Udara dingin. Sepi. Hanya suara alam. Hati terasa damai. Rasanya pengen berlama-lama ada di tempat ini. Coba ada Dewi, Kezia dan Karen. Teman yang tinggal di sini cerita, ia sering nangkap babi hutan, ular, monyet. Sebagian buat lauk pauk. Sebagian dijual.
Agak siang ada acara dengan teman-teman staf Mitra Sejati. Dari semua tim. Tim yang berbasis di bengkel, bimbingan belajar, daur ulang kertas, perikanan dan perkebunan. Hampir 20 orang. Kita sharing, mendengar langsung pengalaman mereka di lapangan. Saya bawakan renungan singkat. Kita terus makan siang bersama. Dilanjutin dengan ngobrol santai sampai agak sore.
Karena ga ada acara laen,kita terus ke kota. Teman di sini juga harus jemput tamu laen. Kita didrop di Mal Pekanbaru. Hehehe. Kontras banget, dari desa ke mal. Mungkin mereka mikir kita "orang kota". Pasti senang dengan keramaian Mal :). Saya sih sebetulnya lebih senang tinggal di desa. Cuma malam ini kami nginap di rumah teman di kota. Kejauhan kalau mesti bolak-balik. Pekanbaru kotanya okelah dibanding kota-kota laen di Indonesia. Lebih bersih dan teratur. Tapi kata teman, Padang dan Bukittinggi lebih bersih dan tertib.
Buat saya itu artinya, di Indonesia kalau mau kotanya bersih dan tertib sebetulnya bisa. Yang penting ada kemauan dari pemerintahnya. Kalau tiap kota punya semangat seperti itu kan lama-lama juga jadi “budaya bersama”. Bersih dan tertib itu indah. Bikin nyaman dan betah. Malam teman jemput lagi. Kita makan di Pondok Patin di simpang tiga Jl. Sudirman. Makanan khas Malayu. Pulang masih mampir makan jagung bakar di pinggir jalan. Nginap di rumah teman. Kita masih sharing lagi dengan teman-teman dari Mitra Sejati.
Agak siang ada acara dengan teman-teman staf Mitra Sejati. Dari semua tim. Tim yang berbasis di bengkel, bimbingan belajar, daur ulang kertas, perikanan dan perkebunan. Hampir 20 orang. Kita sharing, mendengar langsung pengalaman mereka di lapangan. Saya bawakan renungan singkat. Kita terus makan siang bersama. Dilanjutin dengan ngobrol santai sampai agak sore.
Karena ga ada acara laen,kita terus ke kota. Teman di sini juga harus jemput tamu laen. Kita didrop di Mal Pekanbaru. Hehehe. Kontras banget, dari desa ke mal. Mungkin mereka mikir kita "orang kota". Pasti senang dengan keramaian Mal :). Saya sih sebetulnya lebih senang tinggal di desa. Cuma malam ini kami nginap di rumah teman di kota. Kejauhan kalau mesti bolak-balik. Pekanbaru kotanya okelah dibanding kota-kota laen di Indonesia. Lebih bersih dan teratur. Tapi kata teman, Padang dan Bukittinggi lebih bersih dan tertib.
Buat saya itu artinya, di Indonesia kalau mau kotanya bersih dan tertib sebetulnya bisa. Yang penting ada kemauan dari pemerintahnya. Kalau tiap kota punya semangat seperti itu kan lama-lama juga jadi “budaya bersama”. Bersih dan tertib itu indah. Bikin nyaman dan betah. Malam teman jemput lagi. Kita makan di Pondok Patin di simpang tiga Jl. Sudirman. Makanan khas Malayu. Pulang masih mampir makan jagung bakar di pinggir jalan. Nginap di rumah teman. Kita masih sharing lagi dengan teman-teman dari Mitra Sejati.
No comments:
Post a Comment